"Ikatlah Ilmu dengan menuliskannya".. ==> “Negeri yang kaya ternak, tidak pernah miskin. Negeri yang miskin ternak, tidak pernah kaya”. -Pepatah Arab-(dalam Campbell dan Lasley, 1985.<==

Sapi

Sapi ternak adalah hewan ternak anggota familia Bovidae dan subfamilia Bovinae. Sapi dipelihara terutama untuk dimanfaatkan susu dan dagingnya sebagai bahan pangan. Hasil sampingan, seperti kulit, jeroan, dan tanduknya juga kemudian dimanfaatkan. Di sejumlah tempat, sapi juga dipakai untuk membantu bercocok tanam, seperti menarik gerobak atau bajak.

Kerbau

Kerbau adalah binatang memamak biah yang masih termasuk dalam subkeluarga bovinae. Kerbau liar atau disebut juga Arni masih dapat ditemukan di daerah-daerah Pakistan, India, Bangladesh, Nepal, Bhutan, Vietnam, Cina, Filipina, Taiwan, Indonesia, dan Thailand. Penjinakan kerbau sangatlah umum di Asia, Amerika selatan, Afrika utara, dan Eropa.

Kambing

Kambing merupakan binatang memamah biak yang berukuran sedang. Kambing ternak (Capra aegagrus hircus) adalah subspesies kambing liar yang secara alami tersebar di Asia Barat Daya (daerah "Bulan sabit yang subur" dan Turki) dan Eropa. Kambing liar jantan maupun betina memiliki tanduk sepasang, namun tanduk pada kambing jantan lebih besar.

Domba

Domba atau biri-biri (Ovis) adalah ruminansia dengan rambut tebal dan dikenal orang banyak karena dipelihara untuk dimanfaatkan rambut (disebut wol), daging, dan susunya. Yang paling dikenal orang adalah domba peliharaan (Ovis aries), yang diduga keturunan dari moufflon liar dari Asia Tengah selatan dan barat-daya. Untuk tipe lain dari domba dan kerabat dekatnya, lihat kambing antilop.

Kuda

Kuda (Equus caballus atau Equus ferus caballus) adalah salah satu dari sepuluh spesies modern mamalia dari genus Equus. Hewan ini telah lama merupakan salah satu hewan ternak yang penting secara ekonomis, dan telah memegang peranan penting dalam pengangkutan orang dan barang selama ribuan tahun.

Swasembada Daging Harusnya sudah terjadi


Peternakan-id.blogspot.com.  Tentu masyarakat Indonesia telah menjadikan berbagai macam kuliner seperti bakso, rendang, sop iga, daging asap , menjadi konsumsi favorit dalam kehidupan sehari-hari. Menu kuliner yang berbahan daging sapi itu, merupakan salah satu sumber protein terbaik serta sumber beberapa nutrisi penting bagi tubuh. Namun jika dikonsumsi berlebihan dapat menjadi kolesterol jahat . Kadar protein daging sapi sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan gizi bagi tubuh.

Dalam setiap 100 gr daging sapi mengandung 15 gr lemak dan 26 gr protein. Selain itu terkandung mineral (zinc, fosfor, zat besi) dan Vitamin B. Manfaat gizi daging sapi itu tentu saja tergantung dari proses pengolahan serta proses penyimpanan dan pemasakannya. Dalam setiap jenis potongan daging sapi memiliki bagian berbeda,  sehingga akan memiliki perbedaan harga sesuai klasifikasinya.

Permintaan kebutuhan daging sapi yang tinggi terutama menjelang momen perayaan keagamaan besar seperti Ramadhan saat ini, mengakibatkan bergejolaknya harga di pasaran konsumen seiring jumlah pasokan yang tidak memadai. Lonjakan harga daging sapi yang telah menjadi masalah klasik tahunan ini, menjadi perhatian utama Presiden Joko Widodo. Pemerintah tak hanya fokus dalam pengendalian harga, namun juga telah menyiapkan program swasembada daging sapi dalam rentang waktu sepuluh tahun kedepan.

Demikian hal ini dikemukakan Thomas Trikasih Lembong (Menteri Perdagangan) dalam Kompasiana Nangkring bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag), yang berlangsung di Anomali Cafe Menteng Jakarta Pusat pada 22 Juni 2016 lalu.

Daging sapi itu memiliki perbedaan harga untuk setiap jenisnya. Untuk kualitas sangat bagus dikenal dengan istilah Primary Cut, dimana yang termasuk adalah Has dalam,  Has luar, lamusir. Jenis ini merupakan yang biasa digunakan untuk steak serta restoran premium. Harga daging sapi ini memang relatif tinggi berkisar Rp. 120 ribu hingga Rp. 130 ribu per kilogram, dikarenakan tak terlalu berlemak dengan tekstur lebih lunak.

Kemudian jenis Secondary Cut type A-B yang memiliki kualitas sedang bagus, dimana yang termasuk adalah samcan, tanjung, sengkel, gandik, sampil, pendasar. Jenis ini merupakan bahan olahan yang paling banyak dikonsumsi masyarakat untuk dibuat semur, rendang, dendeng dan abon sapi. Tekstur daging tidak selunak tipe Primary Cut, dan memiliki harga di kisaran Rp. 80 ribu hingga Rp. 115 ribu per kilogram.

Untuk daging industri (manufacturing meat) bagian yang termasuk antara lain tetelan 65-95 CL, daging dadu, daging giling. Harga jenis ini ada di kisaran Rp. 40 ribu hingga Rp. 60 ribu per kilogram.

Bagian bibir, lidah, buntut, daging kepala, semuanya merupakan jenis daging variasi (fancy & variety meat). Harganya sendiri berkisar Rp. 65 ribu hingga Rp. 100 ribu per kilogram.

Nah untuk jenis jeroan (edible offal) merupakan harga daging sapi termurah yang berkisar Rp. 30 ribu hingga Rp. 40 ribu per kilogram. Bagian yang termasuk jenis ini adalah usus, otak, paru,  jantung, limpa dan babat.


 Harga daging sapi menurut klasifikasi jenisnya (Foto: Kemendag)


Selama ini pola pikir masyarakat yang menginginkan tersedianya daging sapi segar,  padahal daging segar memiliki keterbatasan masa penyimpanan. Sementara itu sebenarnya daging sapi beku lebih higienis dan terjangkau. Disisi lain dibutuhkan jangka wakru agak lama bagi sapi dalam masa penggemukan hingga menjadi sapi indukan. Saat terjadi lonjakan permintaan pasar,  maka akan banyak sapi indukan atau sapi yang belum saatnya siap untuk proses konsumsi akan terserap pasar. Kejadian yang terus menerus menahun ini mengakibatkan bergejolaknya harga di pasaran. Jumlah peternak sapi komersial di Indonesia yang hanya 5% dari keseluruhan peternak,  mengakibatkan masih dibutuhkan sapi impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Fokus pemenuhan sapi impor hanyalah untuk wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat. Sementara di luar kedua wilayah tersebut relatif telah mampu melakukan swasembada sapi, namun harga daging sapi dapat ikut naik tajam ketika harus memenuhi pasokan ke Jakarta dan Jabar.

Harga daging sapi terus bergejolak tak pernah kembali normal, akibat tahun lalu pengurangan drastis kuota sapi impor untuk bakalan. Awal tahun ini pun sama keadaannya tak jauh berbeda. Ini pun masih diperburuk dengan masalah klasik infrastruktur yang menyebabkan biaya tinggi. Waktu tempuh lama akibat jauhnya tempat peternakan sapi menuju rumah potong hewan (RPH) dan pasar.

Belajar dari negara tetangga yang mampu melakukan pengendalian harga daging sapi yang terjangkau bagi rakyatnya. Maka Presiden Joko Widodo tak hanya menginginkan harga daging sapi di kisaran Rp 80 ribu, namun juga berkomitmen untuk dapat melakukan swasembada sapi hingga sepuluh tahun kedepan. Pembenahan dan penyediaan infrastruktur peternakan terus digenjot dengan dukungan investasi.

Namun dalam menjaga kestabilan harga daging sapi dan ketersediaannya di pasar, diperlukan sinergi dan saling memahami antar pemangku kepentingan (stakeholder). Ini juga tak lain untuk memangkas habis mafia / kartel pangan yang sangat merugikan kebutuhan penyediaan gizi masyarakat.

Sumber : kompasiana.com

Resep Sate Ayam Bumbu Kecap Yang Enak

Resep Sate Ayam Ditambah Kecap.  Sate ayam dengan bumbu kecap memang sangat legit jika kita bisa membuatnya dengan baik dan benar. Dari situlah kami mencoba memberikan informasi tentang tata cara pembuatannya, agar dapat dihasilkan masakan sate Ayam dengan perpaduan Bumbu Kecap yang enak dan lezat.  Namun perlu diketahui bahwa masakan yang enak itu tergantung bagaimana cara pengolahannya. Untuk itu dengan resep ini, lakukanlah dengan sebaik-baiknya agar anda mendapatkan hasil yang maksimal sesuai selera dan keinginan.

Resep Sate Ayam Bumbu Kecap Yang Enak

Mari kita ketahui dulu, bahan-bahan yang mesti dipersiapkan untuk memulai membuat masakan ini, sebagai berikut :

Bahan :

  • Daging ayam 1 kg, potong Segi Empat
  • Jeruk limau 2 buah
  • Kecap manis 150 ml
  • Bahan untuk bumbu kacang :
  • Bawang putih 4 siung
  • Kecap manis 100 ml
  • Cabe merah 2 buah
  • Kacang tanah 250 gr, goreng
  • Bawang merah 5 buah
  • Daun jeruk 2 lembar
  • Air 500 ml
  • Garam secukupnya

Cara membuatnya :

  • Bawang merah, garam, kacang tanah, bawang putih serta cabai merah tumbuk sampai halus.
  • Tambahkan kecap, daun jeruk dan air. Masak sampai matang dan keluar minyak, sisihkan.
  • Daging ayamj ditusuk dengan tusukan sate. Tiap tusuknya isi 5 atau 6 potong daging
  • Lalu lumuri dengan kecap dan bumbu kacang sampai merata.
  • Bakar di atas bara arang yang telah disiapkan dan dibolak-balik sampai berubah warna. Saat sate setengah matang, beri sedikit bumbu dan kecap lagi, Bakar sampai matang.
  • Anda juga bisa menambahkan air jeruk limau, disiram diatas sate. tambahkan juga mentimun yang dicincang dicampur degan bawang merah dan cabe rawit sebagai kalapnya.
  • Hidangkan dan tuangkan bumbu kacang yang sudah dibuat tadi.

Seperti itulah caranya, semoga bermanfaat.  Jangan upa terus berkunjung ke website ini yah, untuk mendapatkan informasi tentang peternakan secara update.  Terima kasih.

Popular Posts