"Ikatlah Ilmu dengan menuliskannya".. ==> “Negeri yang kaya ternak, tidak pernah miskin. Negeri yang miskin ternak, tidak pernah kaya”. -Pepatah Arab-(dalam Campbell dan Lasley, 1985.<==

Hubungan Antara Pertumbuhan dan Nutrisi Pakan Anoa

Info Peternakan.  Diskripsi umum terhadap ruang domisili Anoa di alam atau pada lingkungan habitatnya, merupakan salah salah satu bagian terpenting untuk diketahui, karena berhubungan erat dengan gizi anoa dalam rangka mempertahankan populasinya. Komponen utama habitat adalah struktur dan komposisi vegetasi pohon, struktur dan vegetasi anakan pepohonan, struktur dan vegetasi tumbuhan bawah dan tingkat kerapatan tajuk semak pada lantai hutan (Tarumingkeng, 1994).  Faktor-faktor tersebut mempunyai kaitan erat dengan fluktuasi populasi maupun dengan aktivitas reproduksi (perkembangbiakan). Pada kondisi lingkungan (habitatnya), ada ciri khas, sehingga memungkinkan terciptanya suhu lingkungan ideal (suhu 20,3 °C – 22,9 ºC) dengan kelembaban (92% - 94%) untuk perkembangbiakan satwa tersebut.  Hutan-hutan dataran rendah yang dihuni oleh Hewan Bubalus depressicornis umumnya kisaran suhu antara 15 – 33 °C dengan kelembaban rataan 83% (Syam, 1977; Bismark dan Gunawan, 1996).   Sementara pada Bubalus quarlesi biasanya menghuni hutan-hutan dataran tinggi dengan kisaran suhu antara 19,5 – 29,9 ºC serta kelembaban antara 92 – 94% (Tikupadang dan Gunawan, 1996).
Vegetasi dengan kelembaban tinggi erat hubunganya dengan ketersediaan pakan, menurut Tikupadang, dkk. (1996) bahwa vegetasi pakan anoa ditemukan pada areal yang memiliki kelembaban tinggi dan tidak jauh dari sumber air, seperti dijumpai di sepanjang aliran sungai.  Jenis vegetasi yang merupakan komponen pakan utama anoa adalah jenis lumut, paku-pakuan dan tumbuhan herba yang di dominasi dengan daun-daunan.
Menurut Syam (1977), Anoa dalam memenuhi keperluan hidupnya akan mencari makannya pada 3 areal vegetasi, yaitu hutan hujan tropis, areal kawah gunung dan hutan sekunder.   Pada hutan tropis, Anoa banyak memanfaatkan buah-buah dari pepohonan yang jatuh sebagai makanannya.  Demikian pula pola jelajah Anoa, ada hubungannya dengan kegiatan mencari makan, minum, dan berlindung.  Anoa keluar dari tempat istirahatnya dengan sasaran menuju tempat makan, kemudian kembali ke temapt istirahatnya tidak melalui jalur semula.
Anoa memakan daun dan pucuk dari berbagai jenis tumbuhan seperti herba, semak, lumut dan jenis rumput yang tumbuh di hutan.  Komposisi makanan anoa didominasi oleh berbagai jenis herba dan semak.  Anoa juga memakan buah-buahan yang jatuh dari pohon,buah beringin dan juga umbi hutan.  Anoa sebagai satwa pemakan rumput (herbivora) dan memamah biak (Ruminansia) membutuhkan mineral untuk membantu metabolisme/ pencernaan seperti minum air laut atau air yang berkadar garam cukup tinggi dalam hutan (Tikupadang, dkk. 1996).

Penyusun : Popalayah
Judul Makalah : Habitat dan Status Populasi Anoa
Di Presentasikan Pada Seminar Jurusan Universitas Hasanuddin Makassar

Popular Posts