Info Peternakan. Tikupadang, dkk. (1995) dalam penelitiannya mengatakan bahwa ada tiga jenis vegetasi hutan yang dapat diandalkan sebagai nutrisi pokok satwa anoa yaitu 3 jenis vegetasi sumber protein, 3 jenis vegetasi sumber nutrisi lemak dan ada 6 jenis vegetasi sebagai sumber karbohidrat atau serat kasar. Beberapa jenis-jenis vegetasi hutan yang dapat menjadi sumber protein ada tiga yaitu Batea Kerui (Xylocarpus granatum Koent) dengan kandungan protein kasar 22,95%; Maeja (Antocephalus cadamba Richi) dengan kandungan protein kasar 24,95% dan Kangkung (Ipomoea aquatica Fordk) dengan kandungan protein kasar 24,26%.
Dikatakan juga bahwa vegetasi sebagai sumber lemak kasar anoa di habitatnya terdapat tiga vegetasi yaitu; Kalambuto (Ervatania sphaerocarpha Burkill) kandungan lemak kasar 14,29% serta Ubi kayu (Manihot utilisima Polh) dengan kandungan lemak kasar cukup tinggi yaitu 15,43%.
Dikatakan juga bahwa vegetasi sebagai sumber lemak kasar anoa di habitatnya terdapat tiga vegetasi yaitu; Kalambuto (Ervatania sphaerocarpha Burkill) kandungan lemak kasar 14,29% serta Ubi kayu (Manihot utilisima Polh) dengan kandungan lemak kasar cukup tinggi yaitu 15,43%.
Pada kondisi penangkaran, Kasim (1998) melaporkan jenis-jenis tanaman yang dapat dimakan oleh hewan anoa meliputi 11 jenis yaitu Kangkung, Sayur bayam, Daun ubi jalar, Ubi, daun kumis kucing, buah Pisang, Kedondong, Mangga, Nangka, Rerumputan dan Daun cabe. Pada hewan anoa dataran rendah, nilai nutrisi pakan sedikit lebih rendah, hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian Mustari (1995) bahwa vegetasi pakan anoa pada dataran rendah, relative lebih rendah, yaitu rata-rata untuk kandungan protein kasar 10,67%, Serat kasar 31,37%, Abu 9,76%, Ca 0,43%, P 0,20% dan kandungan Energi 3847 Kcal.
Penyusun : Popalayah
Judul Makalah : Habitat dan Status Populasi Anoa
Di Presentasikan Pada Seminar Jurusan Universitas Hasanuddin Makassar