Prospek Pengembangan Kerbau Rawa
Cukup Potensial di Kalsel
Info Peternakan. Prospek pengembangan ternak kerbau rawa cukup menjanjikan dan potensial, yakni dengan tersedianya lahan pengembangan peningkatan pendapatan petani ternak, perluasan lapangan kerja, dan memanfaatkan plasma nutfa. “Namun untuk pengembangan kerbau di rawa diperlukan sentuhan teknologi dan konsep agro industry”, kata Wakil Menteri pertanian DR. Ir. Bayu Krisnamurthi ketika melakukan kunjungan kerja baru-baru ini.
Kerbau Rawa Kalsel Perlu Inseminasi
Kepala Dinas Peternakan Kalimantan Selatan DR. Ir. Hj. Maskamian Andjam MM lebih lanjut mengimbau para ahli dan pengusaha ternak untuk meningkatkan populasi kerbau rawa secara bertahap dengan cara inseminasi buatan. Hal itu dikemukakan pada seminar dan workshop kerbau tingkat nasional di Banjarmasin baru-baru ini.
Kerbau rawa atau kerbau kalang salah satu genetic plasma nutfa daerah Kalimantan Selatan yang mempunyai cirri spesifik yakni bias berenang dan mencari makan sambil menyelam tatkala air dalam. DInas Peternakan Kalimantan Selatan berupaya semampu mungkin untuk melakukan upaya perbaikan terhadap hewan ruminansia yang masih liar tersebut, antara lain relokasi, inseminasi dan pengembangan reproduksi.
Populasi kerbau rawa di Kalsel saat ini berkisar anatara 8000-9000 ekor, penambahan populasi sangat lamban (alami) karena peternak masih tradisional, kerbau masih liar, sulitnya persediaan pakan apabila musim kemarau atau ketinggian air pada musim hujan melebihi 2 meter. Lambatnya peningkatan populasi akibat kelahiran bayi banyak yang mati saat dilahirkan akibat tenggelam (mati lemas) atau kelaparan.
Sementara itu pada loka karya kerbau Rawa di Banajrmasin pada arahannya Wakil Menteri Pertanian DR. Ir. Bayu Krisnamurthi menganjurkan agar peningkatan populasi dengan teknologi jangan dipaksakan apabila kurang tepat, lebih baik mencari alternative penyelamatan dan peningkatan populasi bertahap dengan metode bisnis model pariwisata artinya relokasi kawasan, ditata menarik dipadu restoran terapung dengan sajian menu khas lokal, atraksi lomba menangkap kerbau rawa.
Menyikapi anjuran ini Kepala Dinas Peternakan Propinsi Kalsel, Maskamian Andjam setuju, karena selain penyelamatan juga akan mendatangkan pendapatan daerah. Mengingat wisata kerbau rawa mempunyai keunikan tersendiri dan tinggal menata kawasan dengan sedikit sentuhan namun tetap alami sesuai habitat kerbau rawa yang masil liar. Ayikkuswana
Sumber : Majalah Sinar Tani, Edisi 12-18 Oktober 2011 No.3426 Tahun XLII