Info Peternakan. Peternakan-id. Info. Menurut Anonim (2009), fungsi dan sumber dari fosfat yaitu mempercepat pertumbuhan akar semai, memperkuat batang tubuh tanaman, mempercepat proses pembungaan, pemasakan buah dan biji-bijian, meningkatkan produksi buah dan biji-bijian.
Adapun gejala kekurangan fosfor yaitu daun berubah berwarna tua atau tampak mengkilap kemerahan. Tepi daun, cabang dan batang berwarna merah ungu, dan dapat berubah menjadi kuning, buah kecil, pematangan buah lambat, Perkembangan bentuk dan warna buah jelek, biji berkembang tidak normal, dan akar lambat berkembang (Anonim, 2009).
Menurut Evi (2008), fosfat terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik yang larut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus.
Fosfat berperan penting dalam sintesis protein, pembentukan bunga, buah dan biji serta mempercepat pemasakan. Kebutuhan tanaman akan hara P dapat dipenuhi dari berbagai sumber antara lain pupuk TSP, SP-36, DAP, P-alam dan NPK yang pada umumnya diberikan sekaligus pada awal tanam. Agar penggunaannya efisien, pupuk fosfor harus diberikan dengan cara, waktu, serta takaran yang tepat (Anonim, 2005).
Lambourne (1975), menyatakan bahwa pemberian pupuk fosfor dapat memperbaiki kualitas dan kuantitas hijauan, sebab pupuk fosfat menaikkan persentase legum dan memberikan nitrogen pada rumput. Legum sangat sensitif terhadap defesiensi unsur fosfat dalam tanah yang dapat menghambat pertumbuhan, membatasi fikasasi nitrogen dari udara dan merendahkan kualitas hijaun (Whiteman, 1974).
Fosfat sangat penting bagi legum untuk perkembangan bintil akar dan fiksasi nitrogen. Pemupukan fosfat meningkatkan jumlah dan berat bintil akar dan menyebabkan bintil akar meningkat pada pertanaman campuran rumput dan legum. Pemupukan fosfat cenderung meningkatkan komposisi legum menghadapi rumput yang agresif sehingga komposisi dari rumput dapat menurun.