Pada tulisan sebelumnya saya telah membahas tentang Pola Pertumbuhan dan Perkembangan Tubuh Sapi. Untuk tulisan kali ini merupakan lanjutan dari pembahasan sebelumnya, dimana saya akan menyampaikan tentang Pola Pertumbuhan Jaringan Tulang Sapi. Silahkan lanjut membaca.
Jaringan tulang bertumbuh lebih awal bila dibandingkan dengan daging dan lemak karena tulang merupakan kerangka yang menuntut konformasi tubuh (Forrest, dkk., 1975). Pernyataan ini didukung oleh Indriati, dkk., (1982) bahwa, tulang adalah merupakan salah satu dari komponen tubuh utama bersama-sama dengan komponen tubuh lainnya, seperti otot dan lemak yang menentukan bentuk tubuh ternak. Oleh karena itu pembentukan tulang juga penting dalam menentukan produksi seekor ternak. Tulang mengandung kurang lebih produksi seekor ternak. tulang mengandung kurang lebih 99,5 persen Calsium dan penyerapan mineral ini, akan menurun dengan meningkatnya umur ternak tersebut (Mulyadi, 1983).
Jaringan tulang bertumbuh lebih awal bila dibandingkan dengan daging dan lemak karena tulang merupakan kerangka yang menuntut konformasi tubuh (Forrest, dkk., 1975). Pernyataan ini didukung oleh Indriati, dkk., (1982) bahwa, tulang adalah merupakan salah satu dari komponen tubuh utama bersama-sama dengan komponen tubuh lainnya, seperti otot dan lemak yang menentukan bentuk tubuh ternak. Oleh karena itu pembentukan tulang juga penting dalam menentukan produksi seekor ternak. Tulang mengandung kurang lebih produksi seekor ternak. tulang mengandung kurang lebih 99,5 persen Calsium dan penyerapan mineral ini, akan menurun dengan meningkatnya umur ternak tersebut (Mulyadi, 1983).
Pada waktu lahir, tulang merupakan komponen karkas paling besar, kemudian tumbuh lebih lambat dari otot dan pertumbuhannya semakin menurun dengan meningkatnya bobot tubuh ternak (Cole dan Lawrie, 1974). Menurut Eviaty (1982), oleh karena jaringan tulang pertumbuhannya masak dini, maka persentase tulang karkas menurun dengan meningkatnya komponen tubuh yang lain. Selanjutnya Berg dan Butterfield (1976) menyatakan bahwa, koefisien pertumbuhan tulang pada sapi potong (type potong) didapatkan nilai yang lebih kecil dari satu